Toko Buku Online Belbuk.com Toko Buku Online Belbuk.com

Hak-Hak Yang Dimiliki Oleh Seorang Tersangka Dalam Hukum Pidana

Mereka Tetap Manusia, Walaupun Telah Diduga Melakukan Kesalahan Dan Kejahatan!!

Sumber Gambar : suarasulutnews.co.id
Indonesia yang merupakan sebuah Negara Hukum, Sehingga Indonesia harus melaksanakan perlindungan dan penegakan HAM untuk warga negaranya tanpa terkecuali. Sehingga untuk Para Tersangka, Perihal Hak-hak dari seorang Tersangka secara umum diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

Sebelum membahas hak-hak yang dimiliki, alangkah baiknya kita mengetahui pengertian dari tersangka itu sendiri. adapun perngertiannya adalah sebagai berikut :

Tersangka menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) adalah seorang yang karena perbuatannya/ keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana, maka ia diselidiki, di sidik dan diperisa oleh penyidik. Sehingga apabila Penydik menganggap perlu sebuah tindakan dalam melakukan tugasnya, maka seorang penyidik dapat melakukan tindakan upaya paksa berupa penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan sesuai dengan undang-undang.

Berdasarkan KUHAP, seorang tersangka adalah sebagai subjek, dimana dalam setiap pemeriksaan harus diperlakukan dalam kedudukan manusia yang mempunyai harkat, martabat dan harga diri tersangka. Sehingga mereka tidak terlihat sebagai obyek, yang tidak memiliki hak asasi dan/atau harkat martabat kemanusiaannya dengan sewenang-wenang. Seorang tersangka tidak dapat diperlakukan dengan sekehendak hati, oleh penegak hukum dalam setiap tingkat proses hukum yang berlangsung dengan alasan bahwa dia telah bersalah melakukan suatu tindak pidana. Karena sebagaimana dimaksud dalam asas praduga tidak bersalah (presumption of innocence) yang dianut dalam di dalam proses peradilan pidana di Indonesia. Serta sebagaimana yang tercantum dalam pasal 8 UU No. 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman yaitu :

“Setiap orang yang diditahan, disangka, ditangkap, dituntut, dan/ atau dihadapkan di depan pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sebelum ada putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.”

Sehingga dalam hal proses hukum yang berlangsung berdasarkan KUHAP, Hukum pidana di Indonesia telah menempatkan tersangka sebagai manusia yang utuh, yang memiliki harkat, martabat dan harga diri serta hak asasi yang tidak dapat dirampas darinya. Adapun Hak-hak yang dimiliki oleh seorang tersangka berdasrkan KUHAP, meliputi:
  • Hak untuk segera mendapat pemeriksaan. Sehingga seorang Tersangka berhak segera mendapatkan pemeriksaan oleh penyidik yang selanjutnya dapat diajukan kepada penuntut umum, dan tersangka berhak perkaranya segera dimajukan oleh pengadilan ke penuntut umum (Pasal 50 ayat 1 dan ayat 2).
  • Tersangka berhak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang disangkakan kepadanya pada waktu pemeriksaan dimulai (Pasal 51)
  • Hak untuk memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik. Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan, tersangka atau terdakwa berhak memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim (Pasal 52).
  • Hak untuk mendapatkan juru bahasa dalam setiap pemeriksaan. Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan, tersangka atau terdakwa berhak untuk setiap waktu mendapat juru bahasa (Pasal 53 ayat 1).
  • Hak untuk mendapat bantuan hukum pada setiap tingkat pemeriksaan. Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasehat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tata cara yang diatur dalam undang-undang/ KUHAP (Pasal 54)
  • Berhak secara bebas memilih penasihat hukum. Untuk mendapatkan penasihat hukum tersangka atau terdakwa berhak memilih sendiri penasihat hukumnya (Pasal 55).
  • Hak untuk mendapatkan penasihat hukum (Wajib) dan secara cuma-cuma, yang disediakan dan ditunjuk oleh pejabat yang bersangkutan dalam setiap tingkat proses hukum yang berlangsung. Sehingga dengan kata lain, Wajib bagi tersangka mendapat bantuan hukum bagi tersangka dalam semua tingkat pemeriksaan jika sangkaan yang disangkakan diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana minimal 15 tahun atau lebih (Pasal 56).
  • Tersangka atau terdakwa yang dikenakan penahanan berhak menghubungi penasihat hukumnya sesuai dengan ketentuan dalam KUHAP (Pasal 57).
  • Tersangka atau terdakwa yang dikenakan penahanan berhak menghubungi atau menerima kunjunngan dokter pribadinya untuk kepentingan kesehatan baik yang ada hubungannya dengan proses perkara maupun tidak (Pasal 58)
  • Tersangka atau terdakwa yang dikenakan penahanan berhak diberitahukan tentang penahanan atas dirinya oleh pejabat yang berwenang, pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan, kepada keluarga atau orang lain yang serumah dengan tersangka atau terdakwa ataupun orang lain yang bantuannya dibutuhkan oleh tersangka atau terdakwa untuk mendapatkan bantuan hukum atau jaminana bagi penangguhannya (Pasal 59).
  • Tersangka atau terdakwa berhak menghubungi dan menerima kunjungan dari pihak yang mempunyai hubungan kekeluargaan atau lainnya dengan tersangka atau terdakwa guna mendapatkan jaminan bagi penangguhan penahanan ataupun untuk usaha mendapatakan bantuan hukum (Pasal 60).
  • Tersangka atau terdakwa berhak secara langsung atau dengan perantaraan penasihat hukumnya menghubungi dan menerima kunjungan sanak keluraganya dalam hal yang tidak ada hubungannya dengan perkara tersangka atau terdakwa untuk kepentingan pekerjaan atau untuk kepentingan kekeluargaan (Pasal 61).
  • Tersangka atau terdakwa berhak secara langsung atau dengan perantaraan penasihat hukumnya dan menerima surat dari penasihat hukumnya dan sanak keluragan setiap kali yang diperlukan olehnya, untuk keperluan itu bagi tersangka atau terdakwa disediakan alat tulis-menulis (Pasal 62).
  • Tersangka atau terdakwa berhak menghubungi dan menerima kunjungan dari rohaniawan (pasal 63).
  • Terdakwa berhak untuk diadili di siding pengadilan yang terbuka untuk umum (Pasal 64).
  • Tersangka tau terdakwa berhak untuk mengusahakan dan mengajukan saksi dan atau seorang yang mempunyai keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan bagi dirinya (Pasal 65).
  • Tersangka atau terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian (Pasal 66).
  • Tersangka atau terdakwa berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi (Pasal 68.)
Demikianlah tulisan kali ini, semoga bermanfaat bagi kita untuk menambah pengetahuan kita di bidang hukum, Terimakasih..

Comments

Popular Posts

Toko Buku Online Belbuk.com Toko Buku Online Belbuk.com